Selasa, 18 Januari 2011

Hidup atau Mati

Ya Allah curahkanlah rahmat dan hidayah Mu kepada hamba Mu ini ...... serta kuatkanlah keimanan hamba Mu untuk menghadapi segala macam jenis cobaan yang bukan kehendak Mu.......hidup dan mati ku ,ku persembahkan hanya kepada Mu...demi harga diri ku:nyawa pun aku pertaru...hkan.....??? .asalkan masih di jalan Mu.... hey orang-orang yang merasa dirimu hebat dan kuat...!!! ,suatau saat nanti kamu akan lemah,akan menderita dan akan teraniaya....!!! memang saat ini kamu masih di atas, kelak dan nanti akan di bawah serta mengemis-ngemis dan meminta- minta belas kasihan kepada orang yang tlah kamu hina,cacimaki dan kamu ludahi.......sampai merengek-rengk dan bersujud serta memohan dan meminta ampun kepadanya.... tapi itu smua sia-sia hanya bisa merenungi dan meratapi nasibnya saja ya Allah apakah ini karma dari Mu buat orang-orang yang smasa hidupnya suka menghina,mencacimaki dan menganiaya orang-orang yg tertindas.....apakah ini balasan dari Mu ataukah doa orang-orang yang teraniaya .......supaya orang yang menghinanya merasakan betapa sakitnya dan pedihnya menjadi orang yang slalu di hina dicacimaki dan di campakan bagaikan sampah yang busuk yg ga berguna(sampah masyarakat).....sekarang hanya bisa merenung dan berhayal serta meratapi nasibnya saja...............................................dst....


Sebenarnya Apa sih yang Kita Cari

Pada postingan kali ini saya tertarik menulis tentang apa sih yang kita cari didunia ini. gw mendapatkan topik ini setelah chat ma seorang teman. dia berbicara ke gw bilang akan mencari apa yang manusia cari selama ini. gw sempat berpikir apa sebenarnya itu. Apa kekayaan yang melimpah, atau Pekerjaan yang bagus, bahkan mendapatkan pasangan yang cantik atau ganteng. buat teman2 gw minta sarany tentang masalah ini.


Jantung Lebih Sehat Jika Sering Mendengarkan Orang Curhat

Boston, Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko serangan jantung yang gampang-gampang susah untuk dikendalikan. Selain dengan obat, tekanan darah bisa juga dikendalikan dengan kebiasaan baik yakni mendengarkan orang curhat.

Peneliti dari University of Massachusetts, Dr Thomas Houston mengungkap hal itu dalam sebuah eksperimen yang dilakukannya baru-baru ini. Eksperimen tersebut melibatkan 230 orang dewasa dengan riwayat tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Para relawan dibagi menjadi 2 kelompok, salah satunya diberi 3 keping DVD yang berisi curahan hati (curhat) penderita hipertensi tentang upayanya menjaga kesehatan. Kelompok yang lain juga diberi DVD, namun isinya tidak berhubungan dengan kesehatan.

Setelah 3 bulan, para peneliti menemukan perbedaan profil tekanan darah pada kedua kelompok relawan. Kelompok yang menonton DVD 'curhat' secara rutin setiap hari memiliki tekanan darah lebih rendah dan terkontrol dibandingkan kelompok yang menonton DVD biasa.

Kelompok relawan yang menonton DVD orang curhat memiliki tekanan sistolik 6,53-11,21 poin lebih rendah dibandingkan kelompok yang satunya. Sementara untuk tekanan diastoliknya, pada kelompok tersebut teramati lebih rendah 3,05-6,43 poin dibanding kelompok yang lain.

"Saya rasa penelitian ini memperkuat bukti bahwa komunikasi positif bisa membantu orang-orang untuk lebih mudah mengontrol kesehatannya," ungkap Dr Houston seperti dikutip dari Time, Selasa (18/1/2011).

Meski demikian, efek mendengarkan curhat bagi hipertensi tidak bertahan dalam jangka panjang apalagi permanen. Dalam 6 bulan sejak eksperimen tersebut dihentikan, tekanan darah para relawan kembali tidak terkontrol sehingga harus mengonsumsi obat-obatan seperti sediakala.

sumber : http://www.detikhealth.com/read/2011/01/18/154659/1549300/763/jantung-lebih-sehat-jika-sering-mendengarkan-orang-curhat?l991101755


Rabu, 12 Januari 2011

Cinta Menurut Pandangan Islam

Cinta dalam pandangan Islam adalah suatu hal yang sakral. Islam adalah agama fitrah, sedang cinta itu sendiri adalah fitrah kemanusiaan. Allah telah menanamkan perasaan cinta yang tumbuh di hati manusia. Islam tidak pula melarang seseorang untuk dicintai dan mencintai, bahkan Rasulullah menganjurkan agar cinta tersebut diutarakan.

Apabila seseorang mencintai saudaranya maka hendaklah ia memberitahu bahwa ia mencintainya. (HR Abu Daud dan At-Tirmidzy). Seorang muslim dan muslimah tidak dilarang untuk saling mencintai, bahkan dianjurkan agar mendapat keutamaan-keutamaan. Islam tidak membelenggu cinta, karena itu Islam menyediakan penyaluran untuk itu (misalnya lembaga pernikahan) dimana sepasang manusia diberikan kebebasan untuk bercinta.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan dijadikan-Nya di antaramu rasa cinta dan kasih sayang, (Ar-Ruum: 21)

Ayat di atas merupakan jaminan bahwa cinta dan kasih sayang akan Allah tumbuhkan dalam hati pasangan yang bersatu karena Allah (setelah menikah). Jadi tak perlu menunggu jatuh cinta dulu baru berani menikah, atau pacaran dulu baru menikah sehingga yang menyatukan adalah si syetan durjana (naudzubillahi min zalik). Jadi Islam jelas memberikan batasan-batasan, sehingga nantinya tidak timbul fenomena kerusakan pergaulan di masyarakat.
Dalam Islam ada peringkat-peringkat cinta, siapa yang harus didahulukan/ diutamakan dan siapa/apa yang harus diakhirkan. Tidak boleh kita menyetarakan semuanya.

Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang beriman amat sangat cintanya kepada Allah (Al-Baqarah: 165)

Menurut Syaikh Ibnul Qayyim, seorang ulama di abad ke-7, ada enam peringkat cinta (maratibul-mahabah), yaitu:

1. Peringkat ke-1 dan yang paling tinggi/paling agung adalah tatayyum, yang merupakan hak Allah semata.
Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Rabbul alamiin. Dan orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah (S.2: 165) Jadi ungkapan-ungkapan seperti: Kau selalu di hatiku, bersemi di dalam qalbu atau Kusebutkan namamu di setiap detak jantungku, Cintaku hanya untukmu, dll selayaknya ditujukan kepada Allah. Karena Dialah yang memberikan kita segala nikmat/kebaikan sejak kita dilahirkan, bahkan sejak dalam rahim ibu.
Jangan terbalik, baru dikasih secuil cinta dan kenikmatan sama si doi kita sudah mau menyerahkan jiwa raga kepadanya yang merupakan hak Allah. Lupa kepada Pemberi Nikmat, Maka nikmat apa saja yang ada pada kalian, maka itu semua dari Allah (S. 2: 165).

2. Peringkat ke-2; isyk yang hanya merupakan hak Rasulullah saw.
Cinta yang melahirkan sikap hormat, patuh, ingin selalu membelanya, ingin mengikutinya, mencontohnya, dll, namun bukan untuk menghambakan diri kepadanya. Katakanlah jika kalian cinta kepada Allah, maka ikutilah aku (Nabi saw) maka Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. (Ali Imran: 31)

3. Peringkat ke-3; syauq yaitu cinta antara mukmin dengan mukmin lainnya.
Antara suami istri, anatar orang tua dan anak, yang membuahkan rasa mawaddah wa rahmah.

4. Peringkat ke-4; shababah yaitu cinta sesama muslim yang melahirkan ukhuwah Islamiyah.

5. Peringkat ke-5; ithf (simpati) yang ditujukan kepada sesama manusia. Rasa simpati ini melahirkan kecenderungan untuk menyelamatkan manusia, berdakwah, dll.

6. Peringkat ke-6 adalah cinta yang paling rendah dan sederhana, yaitu cinta/keinginan kepada selain manusia: harta benda. Namun keinginan ini sebatas intifa (pendayagunaan/pemanfaatan).

Hubungan Cinta Dan Keimanan.
Dalam Islam cinta dan keimanan adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Cinta yang dilandasi iman akan membawa seseorang kepada kemuliaan sebaliknya cinta yang tidak dilandasi iman akan menjatuhkan seseorang ke jurang kehinaan. Cinta dan keimanan laksana dua sayap burung. Al Ustadz Imam Hasan Al Banna mengatakan bahwa dengan dua sayap inilah Islam diterbangkan setinggi-tingginya ke langit kemuliaan. Bagaimana tidak, jikalau iman tanpa cinta akan pincang, dan cinta tanpa iman akan jatuh ke jurang kehinaan. Selain itu iman tidak akan terasa lezat tanpa cinta dan sebaliknya cinta pun tak lezat tanpa iman. Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah ra, dari Nabi saw: Barang siapa ingin memperoleh kelezatan iman, hendaklah ia mencintai seseorang hanya karena Allah swt. (riwayat Imam Ahmad, dari Abu Hurairah). Tidak heran ketika Uqbah bin Al Harits telah bercerai dengan istri yang sangat dicintainya Ummu Yahya, atas persetujuan Rasulullah saw hanya karena pengakuan seorang wanita tua bahwa ia telah menyusukan pasangan suami istri itu di saat mereka masih bayi. Allah mengharamkan pernikahan saudara sesusuan. Demikian pula kecintaan Abdullah bin Abu Bakar kepada istrinya, yang terkenal kecantikannya, keluhuran budinya dan keagungan akhlaknya. Ketika ayahnya mengamati bahwa kecintaannya tersebut telah melalaikan Abdullah dalam berjihad di jalan Allah dan memerintahkan untuk menceraikan istrinya tsb. Pemuda Abdullah memandang perintah tsb dengan kaca mata iman, sehingga dia rela menceraikan belahan jiwanya tsb demi mempererat kembali cintanya kepada Allah.

Subhanallah, pasangan tersebut telah bersatu karena Allah, saling mencinta karena Allah, bahkan telah bercinta karena Allah, namun mereka juga rela berpisah karena Allah. Cinta kepada Allah di atas segalanya. Bagaimana halnya dengan pasangan yang terlanjur jatuh cinta, atau yang berpacaran atau sudah bercinta sebelum menikah? Hanya ada dua jalan; bersegeralah menikah atau berpisah karena Allah, niscaya akan terasa lezat dan manisnya iman. Dan janganlah mencintai si dia lebih dari pada cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.

Dari Anas ra, dari nabi saw, beliau bersabda:
Ada tiga hal dimana orang yang memilikinya akan merasakan manisnya iman, yaitu mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi segala-galanya, mencintai seseorang hanya karena Allah, dan enggan untuk menjadi kafir setelah diselamatkan Allah daripadanya sebagaimana enggannya kalau dilempar ke dalam api. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Abu Hurairah ra, rasulullah saw bersabda:
Demi zat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, kamu sekalian tidak akan masuk surga sebelum beriman, dan kamu sekalian tidaklah beriman sebelum saling mencintai (HR Muslim)

CINTA KEPADA ALLAH, ITULAH YANG HAKIKI
Cinta bagaikan lautan, sungguh luas dan indah. Ketika kita tersentuh tepinya yang sejuk, ia mengundang untuk melangkah lebih jauh ke tangah, yang penuh tantangan, hempasan dan gelombang dan siapa saja ingin mengarunginya. Namun carilah cinta yang sejati, di lautan cinta berbiduk taqwa berlayarkan iman yang dapat melawan gelombang syaithan dan hempasan nafsu, insya Allah kita akan sampai kepada tujuan yaitu: cinta kepada Allah, itulah yang hakiki, yang kekal selamanya. Adapun cinta kepada makhluk-Nya, pilihlah cinta yang hanya berlandaskan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya. Bukan karena bujuk rayu setan, bukan pula karena desakan nafsu yang menggoda.
Cintailah Allah, berusahalah untuk menggapai cinta-Nya. Menurut Ibnu Qayyim, ada 10 hal yang menyebabkan orang mencintai Allah swt:

1. Membaca Al-Qur'an dan memahaminya dengan baik.
2. Mendekatkan diri kepada Allah dengan shalat sunat sesudah shalat wajib.
3. Selalu menyebut dan berzikir dalam segala kondisi dengan hati, lisan dan perbuatan.
4. Mengutamakan kehendak Allah di saat berbenturan dengan kehendak hawa nafsu.
5. Menanamkan dalam hati asma dan sifat-sifatnya dan memahami makna.
6. Memperhatikan karunia dan kebaikan Allah kepada kita.
7. Menundukkan hati dan diri ke haribaan Allah.
8. Menyendiri bermunajat dan membaca kitab sucinya di waktu malam saat orang lelap tidur.
9. Bergaul dan berkumpul bersama orang-orang soleh, mengambil hikmah dan ilmu dari mereka
10. Menjauhkan sebab-sebab yang dapat menjauhkan kita daripada Allah.


Sungguh mengagumkan perkara orang mukmin

Diriwayatkan dari Shuhaib, ia berkata "Rasullullah s.a.w. bersabda, 'Sungguh mengagumkan perkara orang mukmin, semua perkaranya itu baik. Hal ini tidak akan terdapat pada orang lain, hanya pada orang mukmin. Karena jika ia mendapat kesenangan, maka ia bersyukur, hingga hal itu menjadi sebuah kebaikan baginya. Jika ia ditimpa kesusahan maka ia bersabar, hingga hal itu pun menjadi sebuah kebaikan baginya.'" (HR. Muslim)
Apakah sifat-sifat diatas ada pada diri kalian, wahai orang-orang mukmin? Kebaikan ada padamu dalam segala hal dan berbagai perkara. Apabila engkau bersyukur atas kesenangan yang engkau dapatkan, maka ALLAH akan menambah anugrah-Nya sebagaimana firman-Nya, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu ." (QS. Ibrahim:7)
ALLAH memberikan balasan pahala kepada orang-orang yang bersyukur kepada-Nya, sebagaimana dalam firman-Nya "Dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, maka Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (QS. Ali Imran:145)
Apabila engkau bersabar atas kesengsaraan yang menimpamu, maka ALLAH akan meringankannya darimu, dan akan mengangkat derajatmu serta memberimu balasan pahala orang bersabar. ALLAH berfirman, "Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada mereka di hari ini, karena kesabaran mereka. Sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang. " (QS. AL-Mukminun: 111)
Mengapa engkau mesti bersedih, wahai orang-orang mukmin, sedangkan segala perkara yang ALLAH takdirkan padamu merupakan suatu kebajikan, pahala, kejayaan, dan kemenangan. ALLAH berfirman, "Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugrahkan melainkan kepada orang-oang yang sabar dan tidak dianugrahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.: (QS. Fushshilat: 35)


Dunia Saat Ini


Sesungguhnya manusia sat ini hidup dalam kondisi cemas, depresi, tegang, menderita, selalu khawatir dari hal yang mereka sebut dengan "asing." Penyakit berbahaya telah menyebar, dokter sekarang tidak mampu mengobatinya,bahkan mendiagnosa penyebabnya dan cara mencegah pun tidak mampu.
Penyakit AIDS membunuh jutaan manusia setiap tahunnya. Penyakit kanker dengan berbagai jenisnya menyerang jutaan manusia. Rokok, obat-obatan terlarang dan minuman keras membunuh jutaan manusia.
Penyimpangan sex dengan aneka macamnya merusak masyarakat dunia. Tindakan kriminal dengan berbagai modus dan motivasinya semakin terus bertambah.
Perang antar negara atau antar satu bangsa meningkat dengan bentuk nyata. Orang-orang miskin di dunia mati sebab wabah penyakit, busuknya makanan dan penindasan yang dilakukan oleh kaum konglomerat.
Dunia apakah ini? Peradaban manakah seperti ini? Kebahagiaan semacam apa yang bisa terwujud dengan adanya jumlah kejahatan yang melambung tinggi seperti ini?
Orang masih bingung di tengah amukan gelombang lautan kebingungan di dunia, ia bertanya-tanya dalam keputusasaan dan kegelisahan, cara apa yang ia tempuh? Jurang mana yang ia maksudkan? Dan jalan manakah yang ia tuju?


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More