Selasa, 04 Januari 2011

Bergembiralah wahai Orang yang Terkena Musibah

Sesungguhnya cobaan, musibah dan segala hal yang menyedihkan itu merupakan tanda kehidupan di dunia. Tiada hari yang terlewati tanpa terjadi sesuatu yang meresahkan manusia dan menyusahkan hidupnya. Sebagaimana yang diungkapkan dalam sebuah syair:

  Dirimu diciptakan dalam keadaan sedih,
  Sedangkan engkau mengkehendaki kebahagiaan

Orang berakal itu orang yang menyesuaikan dirinya dengan ridha dan pasrah pada takdir. Karena duka cita, rasa jengkel dan protes tidak akan mengubah masalah sedikitpun, tetapi malah semakin menambah penderitaan dan membuat Allah s.w.t murka, sebagaimana sabda Nabi s.a.w “ Sesungguhnya kuantitas pahala terletak pada kualitas cobaan. Barangsiapa yang rela maka ia mendapatkan ridha (dari Allah) dan barangsiapa yang kecewa maka ia mendapat murka (dari Allah).” (HR. TIrmidzi)

Terkadang cobaan ini merupakan indikasi hasrat manusia akan kebaikan, sebagaimana sabda Nabi s.a.w “Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah mendapat kebaikan, maka Dia akan memberikan cobaan kepadanya terlebih dahulu.” (HR. Bukhari)

Beliau jugabersabda, “Apabila Allah mengkehendaki suatu kebaikan pada hamba-Nya, maka Dia akan mempercepat siksaan baginya di dunia (jika melakukan kemaksiatan).” (HR. Tirmidzi)

Jadi, mengapa engkau mesti risau, wahai saudaraku tercinta, dari kebaikan yang datang kepadamu? Mengapa engkau mesti bersedih, sedangkan balasan pahala memanggilmu?

Seorang penyair berkata,

   Kadang Tuhan member anugrah dalam bentuk cobaan
  Dan kadang Dia menguji sebagian kaum dengan anugrah


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More