Selasa, 04 Januari 2011

Pahala bagi Orang yang Anaknya Meninggal

Di antara musibah yang paling berat menimpa manusia adalah kematian sang buah hati. Dalam posisi seperti ini, orangtua merasa nyawanya direnggut dan hatinya hancur. Dengan demekian, orang mukmin yang tertimpa musibah ini harus bersabar. Kenapa harus bersabar? Karena semua yang berasal dari Allah s.w.t merupakan kebaikan baginya dan anaknya.

Ia tabah , karena tahu bahwa anak merupakan titipan dari Allah s.w.t dan sesungguhnya Allah adalah Pemilik dari titipan tersebut. Ia hanya menjaganya didunia ini, hingga ia serahkan kembali kepada Sang Pemiliknya.

Ia tegar, karena tahu bahwa duka cita dan rasa jengkel sama sekali tidak ada gunanya, dan tidak akan pernah bias membuat anaknya kembali kepadanya. Bahkan Nabi memberitahukan bahwa orang yang sudah mati akan diadzab dalam kuburnya, sebab ia diratapi.

Ia harus sabar, Karena ia berhasrat mendapatkan pahalanya orang-orang sabar, yaitu surge. Seperti hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah s.a.w bersabda, “Allah berfirman, ‘Tidaklah bagi hamba-Ku yang beriman mendapat ganjaran pahal dari-Ku apabila Aku mencabut nyawa kekasih setianya di dunia kemudian mengharapkan pahala tersbut, kecuali surge.’” (HR. Bukhari)

Dari Abu Sinan, ia berkata, “Aku menguburkan anakku Sinan, sedangkan Abu Thalhah al-Khaulani duduk ditepi kubur. Ketika aku mau pergi, ia menarik tanganku lalu berkata, ‘Maukah kamu memberitahuku berita gembira wahai Abu Sinan?’ Aku menjawab, ‘Baiklah.’ Ia berkata,’ Adh-Dhahhak ibn Abdurrahman ibn Arzab menceritakan kepadaku, dari Abu Musa al-Asy`ari bahwa Rasulullah s.a.w bersabda, ‘Apabila putranya hamba Allah meninggal dunia, maka Allah berfirman pada malaikat pencabut nyawa, ‘Betulkah engkau telah mencabut (nyawa) putra hamba-Ku?’ Malaikat menjawab, ‘Betul.’ Lalu Allah berfirman, ‘Benarkah engkau telah mencabut (nyawa) buah hatinya?’ Malaikat menjawab, ‘Benar.’ Lalu Allah berfirman, ‘Apa yang dikatakan oleh hamba-Ku?’ Malaikat menjawab, ‘Ia memuji Engkau dan mengucapkan, ‘Inna lillahi wa inna ilahi raji un.’ Lalu Allah berfirman, ‘Bangunkan hamba-Ku tersebut istana di surga dan berilah namanya dengan bait al-hamdi (rumah terpuji).’” (HR. Tirmidzi)


3 komentar:

Meutia Halida Khairani mengatakan...

wah, hati saya jadi terbuka.. walaupun saya pasti sedih bgt kalo kehilangan seseorang.. tapi dgn membaca postingan ini, semoga saya ikhlas. aminn

achi mengatakan...

waw,nice post :) Allahu Akbar.

Joker Fikar mengatakan...

Meuthia: pasti bkal sedih kl kehilangan sang buah hati. tapi kita hrus mneyadari itu semua titipan dari ALLAH SWT, jdi kita harus menerima nya kl ALLAH mengambil kembali titipan-Nya.
Achi: syukron,

All: Maksih telah berkunjung kemari dan ikut berkomentar, smga ALLAH yg membalas kebaikan klian semua..

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More